Halaman

Senin, 18 November 2013

Ketika ia bersemi


Di kedalaman hatiku
tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan

Lewat kesalihanmu
yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau ku kelu
tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku
jangan salahkan

Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Ku bawa kau pergi
ke syuga abadi
Kini belumlah saatnya
aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu

(Edcoustic – Nantikan aku di batas waktu)


Tak perlu risau siapa yang akan pendamping kita, yakinlah Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita .
Sulitnya menjaga rasa ketika kini keadaan seakan tak mungkin, itu hanyalah cobaaan yang sebentar, sungguh di balik kesabaran yang sedikit itu ada keindahan yang tak terbayangkan .
Biarlah, engkau tersisihkan karena tak mengikuti teman seusiamu, yang mencinta sebelum waktunya .
Cukuplah engkau cintai ia, dengan doa, doakan ia menjadi yang terbaik dan mintalah yang terbaik pada Sang Pemilik Cinta, sadarlah saudaraku .

Aku di sini pun merasakan yang sama, sakit, menahan rindu, pada seorang yang kita cinta, sabarlah untuk itu .
Jangan kau nodai cinta dengan nafsumu, mungkin kau tak merasa itu nafsu.
Sesuatu yang kita anggap baik, belum tentu baik menurut Rabb Pencipta Cinta .
Sungguh tipu daya setan memang sangat indah, apalagi saat kekuatan kita (iman) sedang melemah, jujurlah saudaraku pada diri kita sendiri dan pada Allah Rabb Pemilik cinta, apa yang baik untuk kita .
Mintalah pertolongan padaNya atas setiap masalahmu, Allah akan menolong kita dengan cara yang tak disangka-sangka, Ia akan memudahkan kita melewati ujian hati ini dengan caranya, sabarlah wahai saudaraku jemputlah bidadari mu di ujung waktu, di ujung penantiannya .

Datangilah walinya, dan katakanlah maksud muliamu, katakanlah niat sucimu pada walinya .
Insya Allah dengan kehendakNya, jalan kesabaranmu, jalan yang kau tempuh, jalan yang kita tempuh agar tetap teguh di atas jalan ini, jalan yang digariskan Allah untuk kita, selalu berusaha menjadikan Islam sebagai pegangan kita, saat banyak orang mulai melepaskannya, dan Insya Allah usaha kita tak akan sia-sia saudaraku, bersabarlah …
Aku di sini pun merasa apa yang engkau rasa, mengerti betapa sulitnya bertahan, namun kita punya Allah yang senantiasa menolong kita …

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 

Shalahuddin Fatih. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com