Halaman

Jumat, 22 November 2013

Menguasai Keahlian dengan Pembiasaan (Habits)

0 komentar
“syriah n khilfh adl hrg mati, kwjbn n janji Allah, sbh institusi yg mjamin dtrapkanny hkm Allah, n mlanjutkn khdpn Islam!”


Jangan bingung, kami tidak salah ketik kok. Ini memang sebuah tes membaca.

Bila Anda bisa membacanya dengan baik dan mengerti artinya, itu artinya Anda adalah orang yang sudah terbiasa ber-SMS ria. Dan bila anda kesulitan membacanya, maka itu tanda bahwa mungkin Anda sudah berumur.

Senin, 18 November 2013

Ketika ia bersemi

0 komentar
Di kedalaman hatiku
tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan

Lewat kesalihanmu
yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau ku kelu
tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku
jangan salahkan

Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Ku bawa kau pergi
ke syuga abadi
Kini belumlah saatnya
aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu

(Edcoustic – Nantikan aku di batas waktu)

Just Writing

0 komentar
Tiap kata yang terukir, tiap ide yang tertuang, entah itu memberi pencerahan, penyesatan ataupun kelalaian. Tiap tulisan, tiap penulis memiliki rasanya masing-masing.

Sebagai yang memiliki sesuatu yang bersinar di dalam dada, sinar yang takkan redup, yang selalu menerangi hidup, bagilah ia kawan. Cahaya iman yang ada pada dirimu, kadang ia meredup, namun ia tidak padam, dan juga bisa sangat terang. 

Saat mulai redup, bagilah cahaya itu. Perlahan ia akan mulai bersinar pekat lagi. Walau kala malam di kesendirian, ia tak redup.

Malam memang tak pernah berbohong dengan kesunyiannya, dengan gelapnya, namun terangilah ia dengan cahayamu.

Di keramaian memang tak menjamin engkau tak kesepian, tunjukanlah cahayamu agar sepi itu pergi, dan terbagi kepada mereka .

Apa maksud semua tulisan ini, entahlah.
Aku hanya ingin berbagi, apa yang ingin aku tuliskan.

 I'm just writing .

Ust. Felix Siauw : Aku dan Islam

0 komentar
“Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, maka kamu belum dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa adanya, tanpa reserve”.

Begitulah kira-kira suatu pernyataan yang akan selalu saya ingat didalam hidup saya. Waktu itu saya masih seorang penganut Kristen Katolik berusia 12 tahun yang banyak sekali pertanyaan didalam hidup saya. Diantara pertanyaan-pertanyaan itu, tiga pertanyaan yang paling besar adalah: Darimana asal kehidupan ini, Untuk apa adanya kehidupan ini, dan akan seperti apa akhir daripada kehidupan ini. Dari tiga pertanyaan tersebut muncullah pertanyaan-pertanyaan turunan, “Kenapa tuhan pencipta kehidupan ini ada 3, tuhan bapa, putra dan roh kudus? Darimana asal tuhan bapa?”, atau “Mengapa tuhan bisa disalib dan dibunuh lalu mati, lalu bangkit lagi?”. Jawaban-jawaban itu selalu akan mendapatkan jawaban yang mengambang dan tak memuaskan.

Unreasonable Fear

0 komentar
Saya sering sekali mendapatkan fenomena baru yang sangat menarik untuk dikaji, salah satunya adalah apa yang akan saya tulis ini, saya memberi nama fenomena baru ini sebagai fenomena “unreasonable fear”, ketakutan yang nggak beralasan.

“Gimana nanti kalau saya udah nikah lalu saya nggak bisa membiayai keluarga saya?” 
“Kalau syari’at Islam ditegakkan, nanti ada potong tangan, rajam dan pluralitas nggak terjaga, non-muslim akan dimarjinalisasi!” 
“Bayangkan kalau tidak ada partai Islam di pemerintahan, dan tidak ada demokrasi, maka gerakan Islam akan diberangus habis, karena itulah kalian harus berterimakasih pada kami dan pada demokrasi!”

Followers

 

Shalahuddin Fatih. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com