Halaman

Selasa, 17 Desember 2013

Hijab Gone Wrong : Ketika Penggunaan Hijab Salah Kaprah (Kritikan Seorang saudara Kristiani)

0 komentar
Hari ini gue pergi ke sebuah mall bergengsi di kawasan Jakarta Pusat untuk ketemuan sama temen kuliah gue. Jarang-jarang gue pergi ke mall itu di akhir minggu kayak hari ini, karena asumsi gue: pasti rame. Asumsi gue bener. Hari ini, mall itu penuh banget sama bule-bule. Gue ketemu sama temen kuliah gue, ngobrol sambil makan, terus gue pulang. Gue pulang lewat toko buku yang liftnya ngehubungin mall dengan salah satu gedung perkantoran dan gedung itu lebih deket ke halte busway. Pas gue lagi nunggu lift, gue ngeliat ada cewek pake hijab modifikasi yang menurut gue bikin dia keliatan kayak pake sarang lebah. Bayangin aja dia pake hijab dua rangkap, rangkap pertama dibikin jadi kayak rambut, rangkap kedua modelnya agak transparan gitu warna biru tua terus dililit-lilitin di kepalanya dengan aksen berantakan. Buat gue sih keliatannya jadi kayak sarang lebah.



Jumat, 13 Desember 2013

Kewajiban Menutup Aurat

0 komentar
Definisi Aurat 

Menurut pengertian bahasa (literal), aurat adalah al-nuqshaan wa al-syai’ al-mustaqabbih (kekurangan dan sesuatu yang mendatangkan celaan). Diantara bentuk pecahan katanya adalah ‘awara`, yang bermakna qabiih (tercela); yakni aurat manusia dan semua yang bisa menyebabkan rasa malu. Disebut aurat, karena tercela bila terlihat (ditampakkan).

Kamis, 05 Desember 2013

Yuk Belajar Al Qur'an dari "3 Tahu"

0 komentar
Saat ini kalau kita ngeliat para remaja duh miris banget deh, banyak yang belum bica baca Al Qur'an. Belajar Al Qur'an mungkin bagi sebagian orang itu ribet, susah, bikin puyeng. Tuh liat hurufnya aja keriting begitu. Ups, tunggu dulu. Belajar Al Qur'an, terutama membacanya itu sebenernya kalau kita jujur gak sesusah yang kita bayangin kok, belajar Al Qur'an itu bisa mudah, gak ribet, asik dan santai. Nah, kita sebagai seorang muslim kan wajib bisa membaca Al Qur'an, dan mengamalkannya tentunya. Kalau bisa paham itu tambah bagus deh. Belajar Al Qur'an pasti diawali dengan belajar membacanya, ia kan?

Jumat, 22 November 2013

Menguasai Keahlian dengan Pembiasaan (Habits)

0 komentar
“syriah n khilfh adl hrg mati, kwjbn n janji Allah, sbh institusi yg mjamin dtrapkanny hkm Allah, n mlanjutkn khdpn Islam!”


Jangan bingung, kami tidak salah ketik kok. Ini memang sebuah tes membaca.

Bila Anda bisa membacanya dengan baik dan mengerti artinya, itu artinya Anda adalah orang yang sudah terbiasa ber-SMS ria. Dan bila anda kesulitan membacanya, maka itu tanda bahwa mungkin Anda sudah berumur.

Senin, 18 November 2013

Ketika ia bersemi

0 komentar
Di kedalaman hatiku
tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan

Lewat kesalihanmu
yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata

Sungguh walau ku kelu
tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku
jangan salahkan

Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Ku bawa kau pergi
ke syuga abadi
Kini belumlah saatnya
aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu

(Edcoustic – Nantikan aku di batas waktu)

Just Writing

0 komentar
Tiap kata yang terukir, tiap ide yang tertuang, entah itu memberi pencerahan, penyesatan ataupun kelalaian. Tiap tulisan, tiap penulis memiliki rasanya masing-masing.

Sebagai yang memiliki sesuatu yang bersinar di dalam dada, sinar yang takkan redup, yang selalu menerangi hidup, bagilah ia kawan. Cahaya iman yang ada pada dirimu, kadang ia meredup, namun ia tidak padam, dan juga bisa sangat terang. 

Saat mulai redup, bagilah cahaya itu. Perlahan ia akan mulai bersinar pekat lagi. Walau kala malam di kesendirian, ia tak redup.

Malam memang tak pernah berbohong dengan kesunyiannya, dengan gelapnya, namun terangilah ia dengan cahayamu.

Di keramaian memang tak menjamin engkau tak kesepian, tunjukanlah cahayamu agar sepi itu pergi, dan terbagi kepada mereka .

Apa maksud semua tulisan ini, entahlah.
Aku hanya ingin berbagi, apa yang ingin aku tuliskan.

 I'm just writing .

Ust. Felix Siauw : Aku dan Islam

0 komentar
“Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, maka kamu belum dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa adanya, tanpa reserve”.

Begitulah kira-kira suatu pernyataan yang akan selalu saya ingat didalam hidup saya. Waktu itu saya masih seorang penganut Kristen Katolik berusia 12 tahun yang banyak sekali pertanyaan didalam hidup saya. Diantara pertanyaan-pertanyaan itu, tiga pertanyaan yang paling besar adalah: Darimana asal kehidupan ini, Untuk apa adanya kehidupan ini, dan akan seperti apa akhir daripada kehidupan ini. Dari tiga pertanyaan tersebut muncullah pertanyaan-pertanyaan turunan, “Kenapa tuhan pencipta kehidupan ini ada 3, tuhan bapa, putra dan roh kudus? Darimana asal tuhan bapa?”, atau “Mengapa tuhan bisa disalib dan dibunuh lalu mati, lalu bangkit lagi?”. Jawaban-jawaban itu selalu akan mendapatkan jawaban yang mengambang dan tak memuaskan.

Unreasonable Fear

0 komentar
Saya sering sekali mendapatkan fenomena baru yang sangat menarik untuk dikaji, salah satunya adalah apa yang akan saya tulis ini, saya memberi nama fenomena baru ini sebagai fenomena “unreasonable fear”, ketakutan yang nggak beralasan.

“Gimana nanti kalau saya udah nikah lalu saya nggak bisa membiayai keluarga saya?” 
“Kalau syari’at Islam ditegakkan, nanti ada potong tangan, rajam dan pluralitas nggak terjaga, non-muslim akan dimarjinalisasi!” 
“Bayangkan kalau tidak ada partai Islam di pemerintahan, dan tidak ada demokrasi, maka gerakan Islam akan diberangus habis, karena itulah kalian harus berterimakasih pada kami dan pada demokrasi!”

Followers

 

Shalahuddin Fatih. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com